Maya Hirai’s Page

lets fold!

Origami Bunga kelopak Lima

Sekedar untuk melatih lipatan, douzou dicoba dan semoga berhasil!
link dari sini

January 28, 2006 Posted by | Origami & Tutorial | Leave a comment

Bandungku terancam!

Sepanjang malam hingga pagi hujan mengguyur kotaku! Entah apa yang terjadi dibeberapa wilayah kota ini karena fasilitas TV belom nyampe di Jl.TuguAsri 4 no C14 ini..:D
Pagi-pagi kubuka pintu rumah utk merespon panggilan tukang Sayur, dan apa yang menyengat di hidungku?? seperti bau sampah yang lama tertimbun.Maka kucari ke seluruh pojok luar rumahku karena yakin dalam rumah tidak punya sampah numpuk.

Sambil berbelanja kutanya iseng pada mang Sayur, bau apa gerangan yang menyengat ini..
Dan alangkah kaget *lagi*nya aku ni.. Mang Sayur bilang ” ooo itu neng.. dari TPA/tempat pembuangan akhir sampah-sampah yang di Cikadut – Cicabe -Cicaheum..” “HAH!!??”.. aku hanya bisa istighfar dan sesak didada. Tempat itu lumayan jauh dari perumahan Padasuka tempatku tinggal!.. sambil belanja sambil bengong *lagi* .. sampe mang sayur nanya ” mau beli apa neng?”.. hi2

Bila kalimat dalam blogku sebelum ni terasa ‘garing’ adalah karena gamang dan pesimis pd pemecahan persoalan TPA dan pengolahan sampahnya oleh pihak terkait, padahal konon study banding ke Jepang sudah berbondong2 dilakukan dan berulang pula. Tapi kenyataannya memang tidak semudah ngelipet kertas! Tapi prasaan yakin deh Bandung punya orang-orang pinter buat mikirin gimana pemecahannya! Heiii pada dimana orang pinter… ayo ekspresikan kepintaranmu dibidangmu itu loo!! *gemez-mode*

Aku teringat lagi, sepanjang malam sampe pagi hujan telah mengguyur kotaku, hingga rencana ke Jakartaku pagi-pagi tertunda! kalo saja ga perlu ke Jakarta tentu saat ini ingin kubuktikan kata-kata mang Sayur tadi pagi! dan melihat ‘Sari Sampah’ atau ‘bibit’ aromanya itu telah terekstrak akibat guyuran hujan…

Masih dengan sesak didada..
Bandungku terancam!

Apa ini ‘kagetan’ dan karena masa adaptasiku saja??

January 28, 2006 Posted by | Day by Day | 8 Comments

Sampah oh sampah..

Ini dia yang membuatku bengong gak abis2 hehe.. kebayangkan mimik bengongku? ada sampah wajar.. tapi kalo sampe gak ada tempat lagi untuk menghilangkan sampah2 itulah yang bikin ‘gak wajar’ alias ‘masalah’ or ‘tantangan’ yang mesti segera dicari solusinya! Garuk2 kepala berharap segera menemukan solusi .. Lalu memetik jari sambil tersenyum.. “aku ada Ide!”… “dilipet aja bagai melipat kertas origami.. dibikin bentuk burung yang legendaris itu!” simple ya.. berharap sesimple itu.. semoga.. tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.. Berikut dari disebagian kecil tempat yang kebetulan kulalui bersama kameraku…

Depan BNI ITB jl. Ganesha





Dibawah Jembatan Layang Kiaracondong

Pasar Suci dekat Pusdai Jabar

January 21, 2006 Posted by | Day by Day | 7 Comments

David Petty??

Are you David Petty?i really happy found yours pic althought I’m not so sure this’s your picture! for long time i had interesting about your Origami but i already finding this link at this time! I hope sometime i can meet with you and would you like to teach me about yours new Origami Ring !?

IV Plener ORIGAMI
30 kwiecień – 2 maj 2005 roku, Poręba koło Myślenic

30 kwiecień 2005 rok: Rozpoczęły się plenery w Porębie. Będą dla mnie trochę nietypowe i pewnie za wiele nie poskładam. Przyjechałam z rodzinką i moim dwumiesięcznym synkiem Kubusiem. Składanie rozpoczęło się od pierścieni gwiaździstych. Pokazywał je David Petty z Anglii. Były proste do złożenia.





January 21, 2006 Posted by | Origami & Tutorial | Leave a comment

Hidup Baru! *lagi*

Meringis juga membaca kembali postinganku yang lalu, bukan soal Baso-Tikusnya namun alasan gak mau kelamaan mukim disana.. hmm mohon maaf bila mengakibatkan salah arti oleh sahabatku yang masih tinggal di Jpg khususnya, bahwa yang sesungguhnya adalah hingga telah sebulan ini kubagai jadi orang aneh di negeri sendiri yang serba bingung melihat kondisi yang ada. Terus terang lumayan tidak mudah juga me’nyaman’kan diri dengan keadaan yang saat ini aku hidup didalamnya, dan aku berfikir bila saja telah lebih lama lagi kutinggal di negri yang secara umum ‘nyuaman’ itu *saking nyamannya* entah bagaimana aku mesti ‘mengindonesiakan-diri’ lagi. Lihat saja kalimat-kalimatku inipun gak mampu kutaklukan dari rasa sombong hiks.. Kenalanku seringkali mondar-mandir ke Jpg, misalnya dalam waktu sebulan atau 3 bulanan lalu pulang dan balik lagi begitu berulangkali, lalu saat di tanah air dan dalam sebuah bis kota bareng adikku dia bilang dengan suara keras begini ” naah ginilah hidup di indonesia bis kota juga kayak begini.. ya untel-untelan kotor dan bla..bla..bla..dst..” hm.. tentu dia mengatakan itu dalam keadaan tidak sadar sepenuhnya, walau pada kenyataannya memang demikian karena dibandingkan dg negeri ‘nyaman’ tadi namun ucapannya tentu akan membuat tidak nyaman baik yang mendengar juga yang mengucapkannya sendiri.. hal itu yang kukhawatirkan akan diri ini, saat dimana tingkah polah sudah kurang ‘ngindonesia’ gara-gara kelamaan di negri orang. Lalu kondisi negeri juga terus bermasalah hingga adaptasi terasa ‘agak-pahit’… ya sudah deh gak ada habisnya bahas seputaran indonesias problem:).. catatan diaryku pekan ini mesti segera tertuang, mungkin ada yang bisa dipetik..:)

Rumah
Aku dan dua anak tinggal di Padasuka kini, menempati rumah kawan yang selisih masa kontrakannya 2 bulan lagi selesai. Gratis alhamdulillah *eh ada juga saat kayak gini yang gratis di tanah air^-^*.. Sementara rumah lama dalam perbaikan cepat (dalam 2 bulan juga). Sebagai tantangannya, rumah yang kutinggali ini buesaarr hampir 5 kali lipat rumah jepangku namun tak berair setetespun dan daya listrik yang tinggi hingga ongkos langganannyapun tinggi serta… hmm jarak mencapai angkot lumayan jauh hingga menjadi ongkos tersendiri baik uang makan bila jalan kaki ato ojeg bila mengejar kejar waktu ^-^. Sementara dua putra besarku tetap mukim di Pes. Tahfidz Qur’an Pameungpeuk Bandung itu dan ayahnya keempat anak ini balik ke Jepang buat menuntaskan pendidikannya kan.. Air di perumahan ini secara umum baik2 pengecualian rumah ini sehingga tidak ada tukang air keliling. Awal tinggal disini suer prihatin pisan, gak tau mesti kemana saat kehabisan air namun alhamdulillah Allah selalu merahmati dengan susulan kemudahanNya.
Nah sekedar ngingetin buat temen2 yang bakal kembali ke kampung halaman, jangan lupa siapkan sedini mungkin untuk tempat tinggal ini agar proses adaptasi lebih mudah dijalani, misalnya kumpulkan sejumlah dana trus temukan lokasi perumahan yang bakal dibeli baik dg uangmuka-cicilan ato beli tuntas yang jelas harga properti tanah/rumah naik terus dan bila bisa dimiliki sedini mungkin itu lebih baik, daripada mesti tergeser ke pinggiran karena nilai uang di masa datang menurun. Untuk lokasi strategis di Bandung ini sudah biasa dg ukuran …M *milyar* dan semi strategis diatas 250 juta rup. lho… bener! Ngontrak?? rumah type 36 berani pasang harga 8 juga di Gang pun!

Internet
Beberapa temenku kembali dari luar bisa akses Internet dg baik di rumahnya tanpa meninggalkan anak2 tentu, namun beberapa termasuk aku ni masih mesti cari Warung. Sebetulnya no problem soal tempat, namun susahnya adalah ketika anak gak ada seseorang buat ‘titip’. Dan mesti pandai2 cari waktu strategis buat nginet, karena saat banyak yang ngakses maka page terbuka dengan amat sangat lambat, dan kalo sudah begini, seringkali hasil nginternet gak banyak malah untuk sending mailpun susahnya minta ampun. Satu lagi yang nyaman tingal di luar itu akses internet luar biasa!! untuk membuka wawasan internasional terdukung penuh deh!! bisa sampe detil kita mengetahui sesuatu! temen yang masih di luar, jangan lupa raup abiz kemudahan nginternet disana^-^ saya sudah dapet banyak juga nih.. ingin bukti? insyaAllah akan muncul dalam beberapa bulan kedepan.
Oleh karena itu sampe saat ini mesti kusyukuri mampu mampir dan menyambung silaturahim ke temen2 mayaku walau bagai menyantap ‘rendang’ ^-^

Sekolah Anak
Sampe saat ini dua balitaku belum menemukan sekolah! karenanya moblitaskupun masih mengimbanginya. Sekolah yang kuincar sejak di Jepang (padahal sudah begitu dekat sini) status: PENUH! satu kesalahannya adalah tidak menyatakan daftar tunggu! dua anak balitaku rindu sekolah, rindu banyak kawan.. Pernah satu pagi ketika terbangun dari tidur ia menanyakan “mii.. jam berapa ke sekolahnya?” sambil mata masih terkantuk-kantuk dan pernah menyelesaikan satu nyayian Jepang yang saat pentas seni terakhir di Jepang ia menyanyikannya bersama temen2 dalam keadaan mata tertutup rapat alias tidur..:(
Nah untuk sekolah ini siapkan dan temukan sejak di luar, lewat internet tentu, ada milis SD Islam (walau tidak melulu SD yang dibahas) dan lain-lain. Kelebihannya segera menemukan sekolah adalah agar anak tidak tertinggal jauh pelajarannya terutama usia SD karena mereka mesti beradaptasi juga. Dan disamping itu mereka segera menemukan komunitasnya yang akan membuatnya segera nyaman dg lingkungan baru.

Origami
Sanggar-origami.comku menjelang Real! insyaAllah semuanya dalam perjalanan menuju itu. Yang sedang didepanku adalah rencana launching Sanggar Origami Indonesia sekaligus Buku dan Video Origami pertamaku, mohon doa ya wahai sahabat baikku semua… hanya ingin berbagi apa yang saat ini kumiliki sebagai oleh2 jepang dariku utk Origami Indonesia dan semua orang yang perlu Origami, semoga dengan demikian pengetahuanku ttg Origami dapat bermanfaat optimal walaupun baru sedikit. Internet telah sangat banyak berjasa dalam membuka wawasanku ttg Origami disamping Hirai san yang telah memupuk motivasiku. Juga dukungan seorang yang kini jadi admin http://www.sanggar-origami.com, beliau diapain entah sama Allah SWT hingga sedemikian antusias pula dengan Origamiku (hi abi!^-^) padahal tipikalku adalah ‘low-profile’ cendrung kurang PD buat mengekpresikan diri namun Allah ta’ala telah membuatnya senantiasa berusaha mengeksiskan Origamiku (makasih ya bi ^-^). Ayo ibu-ibu (terutama) yang masih diluar asah pisau mumpung masih disana… alhamdulillah dengan karunia yang telah Allah SWT berikan untukku ini hingga bisa kembali dengan bekal yang memadai.
Beberapa hari lalu setelah survei buku Origami yang telah terbit di tanah air dan membayangkan serta memikirkan buku seperti apa yang akan kususun nanti…tiba-tiba kumenemukan tentang profile ‘origami diri’ku, gimana profilenya? hehe masih RHS sampe buku itu muncul di hadapan sahabat kelak insyaAllah…
Segini dulu diaryku pekan ini, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan walau tanpa maksud ttt.

Anyway… Kekayaanku yang tak kalah berharga adalah memiliki sahabat seperti kalian.. terimakasih untuk persahabatannya semoga silaturahim ini terus terbawa hingga akhir kelak…

January 15, 2006 Posted by | Day by Day | 8 Comments

Kusudama UVWXYZ David Petty’s


M. Mukhopadhyay
@her’s link

Thanks Dav and M. Mukhopadhyay for your source!

January 14, 2006 Posted by | Origami | Leave a comment

Kusudama UVWXYZ David Petty’s


M. Mukhopadhyay
@her’s link

Thanks Dav and M. Mukhopadhyay for your source!

January 14, 2006 Posted by | Origami & Tutorial | Leave a comment

Disini senang disana senang

Ada yang tanya “kok segitunya gak mau mukim di Jepang lagi?”
Kujawab ringkas “Di Jepang kelewat enak buat mukim, dan mukim terlalu lama aku gak bisa jamin apakah diri ini mampu mengatasi lupa diri manakala akhirnya mesti mukim di negeri sendiri jua yang saudara sebangsanya dalam keadaan memprihatinkan berat!”..*panjang amat ini kalimat:”>*

Gak percaya memprihatinkan berat? salah satunya di posting di blognya my sister ini.. maaf ya kalo postingannya bikin ‘gubrak’ tapi memang hal seperti itu mesti diabadikan buat pengetahuan siapapun yang membaca.. makasih sister..

Anyway, Selamat HR Iedul Adha semoga 10 dzulhijah ini turut menghantarkan kita menjadi hamba yang Taqwa melalui usaha mengabdikan diri kpd-Nya dengan penuh keikhlasan beribadah.

January 9, 2006 Posted by | Day by Day | 4 Comments

Basic Modular 6

Model ini sambungan dari postingan sebelumnya, temukan disini

Thank you Golics for your source:)

January 9, 2006 Posted by | Origami & Tutorial | Leave a comment

Episode Adaptasi dan Prihatin

Assalamualaikum
Ohayooooo
Met Pagi dear friend di negri manapun berada.. yang jelas yang saat ini sedang terpaku disini *smile*
Pagi ini bela-belain kabur dari rumah my second mom dan nitip dua anak balitaku khusus buat update dunia mayaa. Abis baca qur’an gak pake sarapan dan minum teh manispun langsung ikut keluar sama adik sepupu yang pergi kuliah pake kendaraannya, maklumlah jarak ke warnet terdekat paling tidak mesti dimodalin 6000 rp belum utk warnetnya itu sendiri sejam 4000 rp sekarang saya pandai lagi menghitung rupiah loh, belum lagi kalo merinci pengeluaran ongkos public transportation ‘alias angkot’ seru juga ya indonesia, jarak deket aja sekarang ukurannya RIBU kalo tahun 80-an kan masih 50 perak tuh hi2 jaman saya SD, jaman SMA masih seratus rupiah tuh..

Sebulan kurang 10 hari ato 20 hari sudah saya berada di tanah air tercinta. Dengan segala pergulatan hidup berbaur dengan seluruh perikehidupannya :).. Bener deh asli saya telah kembali dengan serius.. yaa kalo ternyata pergi lagi ke Jpg adalah bukan untuk menetap, saya harap.. *smile* kecuali Allah SWT memang menentukan dan memberi surat ‘tugas’ untuk menetap lagi *tetep smile*. Saya lebih suka berada diantara lugunya wajah orang-orang sebangsa juga diantara permasalahan kota tempatku tinggal ;), diantara temen-temen, saudara dan anak-anak indonesia.. ciee.. nasionalis banget :p..

Adaptasi
Setiap yang namanya Perubahan tentu saja sarat akan pilihan, tantangan serta permasalahan yang harus direspon langsung tanpa ditunda atau diabaikan begitu saja karena justru disanalah proses adaptasi berlaku *weleh teoritis banget ya*. Bila tidak direspon dan diberikan solusi tentu masa adaptasi untuk segera settle akan lebih lambat lagi tercapai. Begitu juga dg kehidupan real mayaa selama 20 hari ini, wih bener2 deh bikin gak bisa online dengan baik di dunia mayaa. Adaptasi lagi dengan oksigen tanah air kaya akan polutan, jalan raya yang super padat oleh kendaraan hingga wajib ikut macet, kalo udah gini banyak waktu yang mesti hilang begitu saja dijalanan, ongkos segalaaa macem barang or jasa yang mahal dibandingkan dengan pendapatan seseorang, kalo di jepang.. biar kata mararahal *mahal, sunda* tapi nilai uangnya masih tinggi jadi jatuhnya murahlah. Adaptasi dengan karakter online dalam masa adaptasi ini. Tarikan real mayaa alias dunia nyata lebih tinggi dibanding ketika di Jpg. Bayangkan saja, internet bagai ‘nasi’ ketika disana, namun jadi ‘rendang’ ketika disini heuheu.. nah yang tinggal di tanah air tapi bisa online dengan baik artinya… Kalo saya masih sekali-sekali dalam sepekan makan rendangnya.. he2 Masa adaptasi ini tak ayal menuai banyak protes juga terutama dari temen2 yang ‘kehilangan’, abis biasa ‘standby on’ lalu ilang kayak ditelen bumi. Saya cuman bisa nerimo, abis emang kenyataannya adaptasi ini susah kok!
Lihat kutipan ini:
“…Terus terang sikap maya membuat kecewa, pertemanan kita gak cukup istimewa untuk menempatkan jumpa dalam prioritas. Maya sama sekali gak minat sekedar bertemu dan menyapa, seolah saya bukan siapa2, kecewa tinggal kecewa, berkali maya pulang berkali pula begitu…” dan beberapa lainnya yang intinya ‘kecewa’ juga, ehem.. ternyata punya fans gak mudah juga ya (pls jangan tambah sewot!^-^)

Prihatin
Apa yang menjadi keprihatinanku tingkat tinggi ini?
Adalah saat kulalui 20 hari ini dimana pandangan mataku tak pernah lepas dari tumpukan sampah yang menggunung, membludak, acak-acakan baik ditempatnya juga di bukan tempatnya. Bagai tidak ada pergerakan, entah apa yang ditunggu untuk mengosongkan bak-bak sampah yang tiap 200 meter ada dalam keadaan tersebut itu. Konon TPAnyapun penuh.. walah2.. trus mau ditransfer kemana itu gunung sampah yang sudah membludak dan acak-acakan tiap 200 meter itu? Pemandangan ini saya temui bukan didalam kota, namun disepanjang perjalanan dari luar kota menuju dalam kota. Konon di TPAnya sampah-sampah itu masih ditanganin ala skala kecil, yaitu ditimbun tanah dalam lubang besar.. walah2 kumaha ieuteh .. kan percepatan produksi sampah itu perdetik!! sedangkan penanganan skala kecil itu hitungan hari, minggu bahkan bulan!
Pantes aja kalo akhirnya sampah jadi Tragedi maut dimana 114 nyawa melayang di TPA leuwigajah waktu lalu. Uuh Dinas Kebersihan dan Tata kota kerepotan sama sampah.. coba tanya deh sama tenem2 yang ada kenalan orang dalem, mereka ‘meeting’ mikirin ini hitungan apa? bulan ato taunan? gereget juga deh! hingga aku hanya bisa bengong liat sampah-sampah dimana-mana.. sementara mataku clean sampah ketika di Jpg! Maaf bukan membandingkan tapi prihatin dengan nasib kotaku, bangsaku. Sebetulnya berhasil juga kutangkap gunung2 sampah ini oleh kameraku, namun USBku entah kebawa sama yang balik ke Jepang 🙂 ato ketelisut dimana yang jelas belum ketemu, jadi belom bisa kushare sekarang.

Keprihatinan lain sudah dalam list.. seperti berita banyak anak yang mengalami gizi buruk hingga ada yang menemui ajal karenanya.. ya ampuuunnnn kok bisa ya pemerintah tingkat terendah gak mendeteksi kasus ini hingga terjadi di banyak wilayah nusantara. Dimana perannya instansi terkait.. minimal lapor ke RW gitu loh! bahwa di RTnya ada kasus ini. Tampak mereka tinggal tulang saja dimana batok kepalanyapun jadi menonjol dan tak mampu bangun, duduk bahkan berdiri. Ada juga lo yang tampak 9 tahunan dalam keadaan begini hingga digendong orang tuanya utk sekedar main kehalaman!!

Dalam situasi ‘bengong dan terenyuh’ atas masalah2 negri yg kembali kutinggali aku hanya baru bisa berguman, dimana mesti kuposisikan diri untuk berperan atas keprihatinan yang melanda ini! Karena itulah kehidupan nyata betul-betul telah menyeret perhatianku dalam masa adaptasi ini.

Dah ya segini dulu kabar dariku, mau bergulat lagi dengan real mayaaku sampe ketemu di episode berikut ^-^
Have a great day!

January 3, 2006 Posted by | Day by Day | 6 Comments